Aku tak tahu harus memulai cerita
ini dari mana. Kadang aku merasa cerita ini terlalu bodoh jika ku simpan
sendiri. Seseorang berkata “keluarlah dari kotak nyamanmu mulai dari sekarang”.
Sejak saat itu aku mulai memandang sesuatu dengan berbeda. “Kotak nyaman” kita
yang berdiri dalam aman, tanpa tantangan, kadang tak sanggup melawan karena
takut kehilangan, dan hanya mampu berdiam diri.
Hari dimana pertama kali kita
bertemu dalam masa baru, aku duduk berseberangan denganmu. Entah siapa yang
memulai, senyuman kami terlontar begitu saja. Senyuman yang selalu ku lihat
sama dari masa sebelumnya. Namun aku tak pernah bisa menebak apa maknanya. Aku
hanya merasa lebih bersemangat ketika senyumanmu hadir. Sampai aku sadar bahwa
sesuatu yang berbeda aku rasakan saat berada di dekatmu, aku hidup, aku mampu
tertawa, semangatku bangkit kembali, aku bahagia melihat senyumanmu. Terlalu
cepat untuk menyimpulkan aku menyukaimu atau aku mencintaimu. Tapi semua itu
menguatkanku.
Aku tak perlu mendramatisir,
terkadang hatiku lirih mendengar kenyataanmu. Aku berusaha tegar dan tak
terlihat memperdulikanmu, tapi lain di hatiku. Kami dekat, tapi tak ada kata
yang berarti bagi kami atau bagiku. Terlalu berharap. Apa aku terlalu berharap?
Aku pernah mencoba melupakanmu, ketika berhasil, senyuman itu kembali mendekat.
Apa Tuhan sedang mengujiku, seberapa kuat aku bertahan.
Aku sudah lama menunggu, memendam
dan tersimpan rapi. Sampai kapan akan terungkap. Dan tak tahu kemana arusnya. Hanya
mampu mengapung di tengah ombak sambil menunggu pelabuhan itu kosong.
Entahlah..