MEIRISMA: Rendezvous

Kemarin, kita masih pagi. Baru saja saling sapa dengan semangat menggebu.

Tapi hari ini kita lahir lagi. Lahir dengan pertemuan singkat dan rencana baru. Kami hidup untuk bertemu, kami ada untuk bersatu.

Begitulah nampaknya persahabatan kami. Hanya sebagai penghuni rumah kost yang silih berganti. Bertemu sejenak, lalu pergi lagi. Kami baru setahun mengenal, tapi apa yang membuat kami begitu merindukan kebersamaan ini? Peraturan tertempel di toilet, dapur dan tangga? Abi? Umi? Ya, mereka pemilik kost kami. Ada satu hal lagi. Kegaduhan kecil yang kami buat di ruang tengah kost kami atau di salah satu kamar penghuni kost ini. Bersorak, teriak, terbahak. Dapur, ruang cuci, disanalah kami saling sapa. Mengumbar tawa dengan bau khas detergen masing-masing penghuni kost. Kami boleh punya keluarga di rumah, tapi keluarga kecil di kost ini pernah berarti bagi kami. Mereka ada saat kami sakit, senang, banyak uang, kurang uang, banyak makanan, kurang makanan, kurang pacar, dan mungkin saat gebetan yang tak kunjung datang. Kami mungkin akan rindu suguhan terang bulan crispy dari pacar mbak Brili, coklat, kacang, keju. Begitu renyah bak tawa kami.

Sekarang tinggal kami yang menanti. Keluar dari tempat ini dan bertemu di kemudian hari. Semoga tawa kita tetap sama. Sukses untuk mbak Brili, lekas bertemu kembali.. :)