Lima belas - sebelas - lima belas..
Tanggal yang manis untuk mulai melupakanmu...
Aku hanya bertahan pada dua carik kertas putih bertuliskan Diary mengenaimu. Jumlah yang sedikit untuk menulis memori tentangmu. Abaikan saja seribu puisi yang ku tulis untukmu sejak awal. Sajak yang tak dapat ku pendam lebih lama lagi. Sudah lebih dari cukup untuk mendeskripsikan dirimu, tanpa harus kamu tahu...
Satu setengah tahun lalu aku masih tersenyum memandangmu, penuh harap, kau lah orangnya. Sesederhana tampilanmu, sesederhana penantianku. Satu setengah tahun aku hanya menebak, menunggu, untuk sebuah perasaan yang tak ku ucap, bahkan tak ku ketahui ada tidaknya. Sudah cukup untuk memendam lebih dalam. Mungkin selama ini aku tertipu, mungkin bukan kamu, mungkin aku tak tahu malu untuk menyukaimu. Terlepas dari itu, aku tak akan bisa memasuki duniamu.
Jika memang berjodoh, tak akan kami dijauhkan. Akan ku coba untuk berikhlas atas segalanya, penantian selama ini. Suatu hari mungkin aku dapat melihatmu lagi, entah siapapun yang akan kau dampingi, ku harap ialah perempuan terbaik kedua setelah ibumu yang benar-benar mencintaimu.
Kita hanya berteman, lebih dari cukup, teman .....
Selamat tinggal untuk yang tak bisa ku ucap.
Selamat melupakanmu, 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar