Senin, 09 Oktober 2017

Biru

Biru..
Malam itu aku mengalun sendu
Menikmati mesranya aku dan kalbu
Tercintaku lalu mengadu
Berbisik penuh risau

Selasa, 26 September 2017

Tea, You!


Sweet dream, I dreamed every night
Sweet thing, it happens
Sweet weather, beside you
Sweet trip, we walked on the path, playing dust
Sweet scenery, you're in the green
Sweet moment, holding hands with your laughter

Senin, 25 September 2017

Kamu dengan Aku

Ku tiup ragu sehelai daun
Melambai elok menangkap arti
Syahdu ombakmu di pelataran kalbu
Beriak, mengulang lagi

Malam

Malam
Aku menebak rindu
Masih tersisakah?
Atau sudah kau buang?

Rabu, 06 September 2017

Sembunyi

Apa hanya aku yang terjebak disini
Menikmati untaian cerita di ujung pikiranku
Terjun ke curamnya pikiran-pikiran akan mimpi
Semuanya fantasi

Rabu, 30 Agustus 2017

Izinkan aku, Bali!



Juni, di sekitar pulau aku dilahirkan.
Bersyukur aku bertemu niat baikmu, mengunjungi keluargaku. Dan sebuah izin yang sangat kami harapkan. Aku sesaat lenyap oleh petuah-petuah orang tuaku. Untuk kali pertama kami berbicara tanpa mode “gesrek”. Bukan main-main, ini serius! Bahkan leluconku tak lagi sanggup memecah, hambar, ini serius!

Sabtu, 26 Agustus 2017

Berpotongan

Aku rindu sekali berangan
Untuk berada di titik itu
Di rintik hujan yang sayu
Duduk dan termenung

Selasa, 23 Mei 2017

Dua

Kita duduk di pinggir jalan. Memesan segelas teh tarik, kopi, dan jajanan khas angkringan. Ditemani rintik hujan yang kian menyepi. Kita hanya duduk, berdiskusi, lalu tertawa. Sama seperti dulu, seolah hangat mendekap. Lalu ada kesempatan kami menahan grogi, gugup yang tak mau pergi. Mendingin, semuanya seolah beku. Waktu, aku dan juga kamu. Seolah hanya ada dua makhluk dengan perasaan yang sama.