Liburan semester ganjil
sudah datang. Semua mahasiswa mungkin gembira menyambut datangnya liburan,
begitu pula denganku. Liburan kali ini masih sama dengan liburan semester
sebelumnya. Pulang kampung, pulang ke tempat paling nyaman selama ini, rumah
orang tua di Bali. Siapa yang tidak kenal dengan Bali?! Ya, aku sangat beruntung
tinggal di pulau Bali. Alamnya indah, damai tanpa polusi, ada sawah di kanan
dan kiri rumahku, tempat bermain yang luas, dan pemandangan yang masih asri.
Itu dulu, masa saat aku kecil dan investor belum berbondong-bondong pergi ke
Bali. Kini, bisa dilihat sendiri perubahan drastis yang dialami Bali. Bukan itu
intinya, liburan kali ini bermula dari..
Rabu, 24 Desember 2014
Kamis, 06 November 2014
Pelabuhan Kosong
Aku tak tahu harus memulai cerita
ini dari mana. Kadang aku merasa cerita ini terlalu bodoh jika ku simpan
sendiri. Seseorang berkata “keluarlah dari kotak nyamanmu mulai dari sekarang”.
Sejak saat itu aku mulai memandang sesuatu dengan berbeda. “Kotak nyaman” kita
yang berdiri dalam aman, tanpa tantangan, kadang tak sanggup melawan karena
takut kehilangan, dan hanya mampu berdiam diri.
Hari dimana pertama kali kita
bertemu dalam masa baru, aku duduk berseberangan denganmu. Entah siapa yang
memulai, senyuman kami terlontar begitu saja. Senyuman yang selalu ku lihat
sama dari masa sebelumnya. Namun aku tak pernah bisa menebak apa maknanya. Aku
hanya merasa lebih bersemangat ketika senyumanmu hadir. Sampai aku sadar bahwa
sesuatu yang berbeda aku rasakan saat berada di dekatmu, aku hidup, aku mampu
tertawa, semangatku bangkit kembali, aku bahagia melihat senyumanmu. Terlalu
cepat untuk menyimpulkan aku menyukaimu atau aku mencintaimu. Tapi semua itu
menguatkanku.
Aku tak perlu mendramatisir,
terkadang hatiku lirih mendengar kenyataanmu. Aku berusaha tegar dan tak
terlihat memperdulikanmu, tapi lain di hatiku. Kami dekat, tapi tak ada kata
yang berarti bagi kami atau bagiku. Terlalu berharap. Apa aku terlalu berharap?
Aku pernah mencoba melupakanmu, ketika berhasil, senyuman itu kembali mendekat.
Apa Tuhan sedang mengujiku, seberapa kuat aku bertahan.
Aku sudah lama menunggu, memendam
dan tersimpan rapi. Sampai kapan akan terungkap. Dan tak tahu kemana arusnya. Hanya
mampu mengapung di tengah ombak sambil menunggu pelabuhan itu kosong.
Entahlah..
Kamis, 16 Oktober 2014
Olimpiade Brawijaya 2014
Walaupun bukan mahasiswa di Universitas Brawijaya, saat Olimpiade Brawijaya 2014 saya sempat mampir untuk mengabadikan beberapa momen bagus yang ada di sekitar kawasan Universitas Brawijaya, Malang. Penutupan Olimpiade diadakan pada hari Sabtu, 11 Oktober 2014. Tentunya saya tidak sendiri, karena saya ditemani teman kost, yaitu mbak Ayu.
Tata cahaya dari arah panggung hiburan menarik perhatian saya dan bergegas menghampiri panggung tersebut. Tak kalah pula beberapa lampu taman yang berjejer rapi di sisi kanan dan kiri jalan kawasan rektorat Universitas Brawijaya membuat saya terpukau, bahkan sempat mengabadikan sebuah video montage lampu taman.
Disfunction Presented By Bell Baba
Hola guys!
Beberapa waktu lalu saya sempat menghadiri
pertunjukan teater yang diselenggarakan oleh komunitas Bell Baba, Fakultas
Psikologi, Universitas Muhammadyah Malang. Pada awalnya saya hanya ingin
belajar mengambil foto pertunjukan untuk tugas kuliah fotografi. Dan akhirnya
malah asik menikmati rangkaian acara teater. Acara ini diselenggarakan dalam
rangka Dies Natalis Sanggar Seni Bell Baba ke-20. Tepatnya pada tanggal 11
Oktober 2014, pukul 19.00 WIB, yang berlokasi di aula teknik GKB 3 lantai 6
UMM. Harga tiketnya sangat terjangkau, yaitu Rp 3000,00 jika membeli pada hari
terselenggaranya acara. Dalam acara ini menampilkan musikalisasi puisi dan
teater. Judul yang diangkat dalam persembahan kali ini adalah “Disfungsi” yang
disutradarai oleh Lale Agit dan Naila Ali sebagai penulis naskah.
Dalam pembukaan acara dibacakan sejumlah aturan
bagi penonton agar sekiranya tidak mengganggu jalannya pertunjukan. Selanjutnya
dimulai dengan persembahan musikalisasi puisi oleh beberapa pemeran pembantu
yang diiringi lantunan musik merdu oleh kru. Penonton pun ikut larut dalam
lantunan musikalisasi yang menyentuh tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
pertunjukan teater dengan latar belakang kamar yang didukung dengan properti
ranjang beserta bantal yang terselimut seprai putih polos. Diceritakan seorang
wanita bernama Banuwati (diperankan Nanda) sangat mencintai lelaki yang ia sebut
Hasta (diperankan Wandy).
Sabtu, 30 Agustus 2014
Sabtu Pagi
Good morning, Indonesia! Happy weekend! Yay!
Hari ini adalah hari Sabtu, itu artinya libur untuk semua mahasiswa. Tapi bukan untuk libur dalam segala hal. Karena arti hari Sabtu yang sebenarnya bagi mahasiswa adalah libur belajar untuk mengerjakan pekerjaan rumah (kost) yang menumpuk. Memasak, mencuci pakaian, dan membersihkan kamar kost yang sudah mirip perahu pecah karena hampir seminggu tidak dibereskan *but it's not me*. Belum lagi semut-semut berkumpul di sudut kamar membangun sarang bermerek "Better", sungguh menyebalkan. Tapi itu bukan intinya.
Kamis, 28 Agustus 2014
Break First
Good morning!
This is my first time to shared my daily menu. After long time tried to make a simple menu from my mother. And this morning I tried to create a new simple breakfast. It's a fried corn, scrambled eggs, and a glass of milk with strawberry. Protein from eggs, vitamin from strawberries, calcium from milk, and carbohydrate from corn. Oh, I think this is a perfect breakfast today.
Okay, let see the result!
Rabu, 27 Agustus 2014
Mei Skip
Long time no see, yah..
Sampai pada akhirnya memberanikan diri untuk melepas dua puluh menit dari waktu luang yang saya miliki. Sederhana, hanya ingin mengungkap sebuah perasaan yang sangat tak tertandingi, kebahagiaan. Waktu mungkin bergulir sangat cepat saat kebahagiaan mulai menghampiri. Bahagia bertemu keluarga, sahabat, pacar, bahkan teman yang bukan pacar. Sesekali saya sempat bergumam, adakah kebahagiaan abadi di muka bumi ini?! Bagi saya, kebahagiaan merupakan suatu anugerah terindah yang jatuh ke lubuk hati paling dalam. Dimana saat saya mengumbar senyum, menitikkan air mata dan saat semuanya memancarkan senyum gembira dari bibir mereka. Sempurna, ketika melihat mereka tertawa lepas walaupun salah satu dari kami harus dikorbankan sebagai bahan lelucon. Tak masalah, inilah wujud kebahagiaan seseorang.
Bagi saya, sekecil apapun bentuk kebahagiaan patut kita syukuri. Seperti halnya beberapa waktu lalu. Sebuah kejutan bertubi-tubi menebarkan kebahagiaan bagi saya, keluarga, sahabat, dan siapapun yang terlibat. "Mei Skip" adalah sebuah judul dari perayaan hari ulang tahunku yang terlewat sangat jauh dari hari sebenarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)